Hutaginjang – Muara

Panorama Bentangalam bagian dari plato kaldera Toba yang tersusun oleh endapan piroklastic berbatu apung (tuff Toba termuda/YTT) memperlihatkan alterasi hidrothermal pada endapan

Geosite Hutaginjang mencakup kawasan seluas + 497 km2. Dari geosite ini kita dapat melihat Kaldera Sibandang dikenal juga sebagai Kaldera ‘supervolcano’ Toba yang berukuran 90 x 30 km, yang kemudian terisi air hujan dan menjadi Danau Toba. Kaldera ini terbetuk oleh erupsi ‘supervolcano’ yang terjadi pada 74.000 tahun yang lalu, memuntahkan + 2.800 km3 material piroklastika. Erupsi ini dikenal sebagai erupsi ‘supervolcano’ terbesar di dunia dalam 2 juta tahun terakhir ini. Pulau Sibandang dipakai sebagai lokasi tipe untuk mengenali jejak erupsi ini. Erupsi ‘supervolcano’ adalah sebuah erupsi gunungapi eksplosif yang memuntahkan material volkanik lebih dari 1000 km3 dengan sekala VEI 8. Sibandang adalah sebuah pulau yang terletak di bagian selatan Danau Toba, merupakan kerucut sisa kegiatan gunungapi pasca-Kaldera ‘supervolcano’ Toba yang berbentuk kubah lava bersusunan dasitan. Aspek geologi yang fenomenal di kawasan ini meliputi karakteristik bentang alam, struktur geologi/gunungapi, batuan dasar, batuan volkanik produk erupsi gunungapi Toba dan jejak kegiatan volkanik pasca- kaldera ‘supervolkano’ Toba. Jejak fenomena geologi yang terdapat di kawasan ini antara lain adalah karakteristik bentang alam, dinding Kaldera Sibandang, sekuen produk erupsi kaldera ‘supervolcano’ (YTT), Kaldera Porsea (OTT), Formasi batuan dasar dan jejak kegiatan volkanik pasca-Kaldera ‘supervolcano’. Daerah ini merupakan bagian dari jejak pembentukan kaldera Toba generasi ketiga (74.000 tahun y.l.) atau yang dikenal juga sebagai erupsi ‘super volcano’, mencakup kawasan yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Pada segmen ini terdapat sekuen endapan Tuf Toba Termuda (YTT) mulai dari endapan abu final yangmenyelimuti dataran tinggi (plateau) yang mengalami ubahan hidrotermal, endapan ignimbrit baik yang tidak terlaskan hingga yang terlaskan, Formasi batuan dasar yang terdiri dari batupasir meta, batugamping dan breksi volkanik Tersier yang jarang dijumpai di kawasan Kaldera Toba. Panorama bentang alam yang dapat di lihat dari beberapa tempat di kawasan ini memberi nuansa keindahan yang berbeda dari sudut pandang di tempat lain.

Hutaginjang, Paragliding Sport Center, Panoramic View

Bentangalam kawasan Selatan danau Toba dilihat dari Hutaginjang

Hutaginjang – Tapian Nauli, Non-Welded YTT Plateau

Endapan Tuf Toba Termuda (YTT) yang mengalami ubahan hidrotermal pada saat pengendapannya (auto-hydrothermalized), mempelihatkan variasi warna kemerahan (hematitan), kekuningan (limonitan) dan keputihan (kaolinitan). Endapan seperti ini adalah khas dan banyak dijumpai pada bagian atas dari endapan Tuf Toba Termuda, terutama pada endapan abu volkanik

Welded Old Toba Tuff (OTT)

Batuan ignimbrit terlaskan yang merupakan bagian dari endapan Tuf Toba Tertua (OTT), tersingkap pada tebing jalan raya Muara – Silangit, memperlihatkan struktur pengelasan dengan jejak- jejak seretan fiame, dan terdapat perbedaan kekompakan pada bagian tertentu

Tapian Nauli Brecciated Lava, Parking Area

Singkapan batuan lava andesit terbreksikan terdapat di lapangan parkir Tapian Nauli

Mesozoic Meta-Sandstone – Conglomeratic Sandstone

Bentangalam di daerah Dolok Martumbur antara Tapian Nauli – Muara (gambar kiri). Singkapan batuan meta-sandstone berumur mesozoic yang merupakan bongkah jejak runtuhan dinding kaldera Toba (gambar kanan)