Tema: Jejak Pengangkatan (‘Resurgent-doming’) Pulau Samosir dan Kaldera Toba. Geosite ini mencakup seluruh wilayah administrasi Kabupaten Samosir, yaitu seluruh pulau Samosir dan sebagian dari bagian barat Kaldera Toba. Di kawasan ini terdapat hampir seluruh aspek geologi yang fenomenal di kawasan Kaldera Toba.
Pulau Samosir asal mulanya adalah dasar danau, yang kemudian mengalami pengangkatan dan mulai muncul ke permukaan danau Toba sejak 30.000 tahun yang lalu. Berdasarkan karakteristik endapan danau yang dijumpai di pulau Samosir saat ini, terdapat situs endapan danau pada ketinggian + 1550 m di atas permukaan laut. Posisi permukaan air Danau Toba saat ini adalah + 900 m, sehingga pulau Samosir mengalami pengangkatan lebih dari 600 m dalam kurun waktu 30.000 tahun. Aspek geologi gunungapi berupa pengangkatan dasar kaldera disebut ‘resurgent’ atau ‘pembubungan’. Fenomena ‘resurgent’ pulau Samosir dikenal sebagai ‘resurgent’ aktif yang termuda di dunia.
Jejak dari proses geologi tersebut di atas, dijumpai sekuen endapan danau yang mencerminkan dinamika proses pengnagkatan pulau Samosir dalam ruang dan waktu, dan juga perubahan kualitas lingkungan pengendapan serta kualitas air danau. Ketredapatan endapan abu halus yang kaya akan fosil diatom mencerminkan kondisi dan kualitas air danau Toba dalam ruang dan waktu.
Rekonstruksi mula-jadi pulau Samosir akan diperoleh aspek pembelajaran tentang potensi ancaman bencana yang dapat terjadi di kawasan ini, selain erupsi gunungapi.
Tele, Non-Welded YTT (Endapan Abu Volkanik)

Tele, Landform Panoramic View

Simanuk-Manuk, Hydrothermaly Sltered YTT

Simpang Tele-Harian, Welded YTT

Tele- Simpang Harian, Welded OTT

Simpang Limbong, Paleozoic Basement

Batulumpur-Meta (Pebbly Mud-Stone), Simpang Limbong
